Menjaga kedaulatan maritim merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia, mengingat bahwa negara kita memiliki garis pantai yang sangat panjang dan kaya akan sumber daya alam di perairan lautnya. Namun, belakangan ini, kita sering mendengar kabar tentang penyusupan kapal asing di perairan Indonesia.

Menjaga kedaulatan maritim tidak hanya tentang pertahanan militer, tetapi juga tentang pengawasan dan penegakan hukum di perairan kita. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, “Kedaulatan maritim bukan hanya tentang pertahanan, tapi juga tentang bagaimana kita mengelola sumber daya alam di laut kita.”

Penyusupan kapal asing di perairan Indonesia dapat merugikan negara kita secara ekonomi dan lingkungan. Kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing dapat merusak ekosistem laut kita dan menguras sumber daya ikan yang seharusnya menjadi milik Indonesia.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekitar 64 kapal asing telah diduga menyusup ke perairan Indonesia sejak awal tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan menjaga kedaulatan maritim tidaklah mudah, dan membutuhkan kerjasama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat.

Dalam menghadapi penyusupan kapal asing, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, menegaskan bahwa TNI AL akan terus meningkatkan patroli di perairan Indonesia. “Kami akan terus bekerja keras untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia dari ancaman kapal-kapal asing yang tidak sah beroperasi di perairan Indonesia,” ujarnya.

Diperlukan keberanian dan kesigapan dari semua pihak untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Prigi Arisandi, “Kita harus bersatu untuk melindungi sumber daya laut kita dan mencegah penyusupan kapal asing di perairan Indonesia.” Semoga dengan kerjasama yang baik, Indonesia dapat terus menjaga kedaulatan maritimnya dengan baik.